Jumat, 06 Juli 2012

TANAMAN POKCOY




  • Benih ditabur pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal 1-2 cm.
  • Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat.
  • Benih yang baik biasanya akan tumbuh setelah 3-4 hari.
  • Setelah berdaun 3-5 helai (3-4 MST) tanaman dipindah ke bedengan penanaman.

PENGOLAHAN LAHAN
  • Tanah digembur serta dibuat bedengan, sebelumnya lahan harus benar-benar bersih dan tidak boleh ternaungi.
  • Saat penggemburan diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar.
  • Penggemburan dilakukan 2-4 minggu sebelum lahan ditanami.
  • Lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi 20-30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm.
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan disajikan pada Tabel:
Umur
Urea
ZA
Sp36
KCI
Target PH

Kg/ha/Musim tanam
6.5
Perplant
187

311
112
-
4 MST
187


112
-
MST= Minggu Setelah Tanam

PENANAMAN
  • Pilih bibit yang baik yaitu, batangnya tumbuh tegak,daun hijau segar dan tidak terserang hama atau penyakit.
  • Buat lubang tanam dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, pindahkan bibit ke lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan.

PEMELIHARAAN
  • Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau.
  • Penjarangan biasanya dilakukan pada saat 2 MST.
  • Penyulaman jika perlu.
  • Penyiangan dapat dilakukan 2-4 kali selama pertanaman.
  • Pemupukan tambahan pada saat 3 MST dengan pemberian urea 50 kg/ha, yang bisa dilakukan dengan ditabur dalam larikan lalu ditutup dengan tanah, atau dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada bedengan 
PENGENDALIAN HAMA TANAMAN POK COY :

Ulat Graxak (Spodoptera litura dan Spodoptera exigua).
Spodoptera litura berukuran sekitar 15-25 mm, berwarna hijau tua kecoklatan dengan totol-totol hitam di setiap ruas buku badannya. Sedangkan Spodoptera exigua, mempunyai ukuran yang sama dengan Spodoptera litura tetapi warna tubuhnya hijau sampai hijau muda tanpa totol-totol hitam di ruas buku badannya. Kedua jenis ulat ini sering menyerang tanaman dengan cara memakan daun hingga menyebabkan daun berlubang-lubang terutama pada daun muda. Agar tanaman tidaj terserang, maka perlu dilakukan pencegahan yaitu dengan melakukan sanitasi lahan dengan baik. Selain itu juga perlu dilakukan dengan cara memasang perangkap kupu-kupu di beberapa tempat. Perangkap ini dibuat dari botol-botol bekas air mineral yang diolesi dengan produk semacam lem yang mengandung hormon sex pemanggil kupu-kupu. Apabila tanaman ditemukan telah terserang ulat ini, segera semprot dengan insektisida yang tepat yaitu Matador 25 EC, Curacron 500 EC dan Buldok 25 EC. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan anjuran pada label kemasan.
 
Ulat Perusak Daun (Plutella xylostella),
berwarna hijau muda, dengan panjang tubuh sekitar 7-10 mm. Pada saat melakukan penyerangan, ulat ini suka bergerombol dan lebih menyukai pucuk tanaman. Akibatnya daun muda dan pucuk tanaman berlubang-lubang. Jika serangan sudah sampai ke titik tumbuh tunas, pertumbuhan tanaman akan terhenti, sehingga proses pembentukan krop akan sangat terganggu, dan lebih parah lagi, krop tidak terbentuk. Agar tidak mudah terserang maka perlu dilakukan sanitasi (penyiangan) lahan dengan baik. Jika serangan hama ini sudah tampak, segera semprot dengan insektisida yang tepat, yaitu March 50 EC, Proclaim 5 SG, Decis 2,5 EC dan Buldok 25 EC. Dosis yang digunakan sesuai anjuran yang ada pada label kemasan.
 
Leaf Miner (Liriomyza sp.)
Serangga ini termasuk hama penggorok daun. Serangga dewasa meletakkan telur di daun, selanjutnya larva yang berukuran sangat kecil masuk ke dalam daun. Larva ini memakan daging daun dan hanya menyisakan kulit daunnya. Akibatnya, di permukaan daun tampak bercak kuning kecoklatan melingkar-lingkar ke segala arah yang sebenarnya merupakan jalur larva memakan daging daun. Untuk mencegah terjadinya serangan dengan menghindari menanam di lokasi yang terindikasi banyak serangan hama ini. Selain itu tentu saja perlu dilakukan sanitasi lahan dengan baik. Namun bila sudah nampak gejala serangan, segera semprot dengan insektisida sistemik karena sasaran hama berada di dalam daging daun. Insektisida sistemik yang dapat digunakan di antaranya Trigard 75 WP dan Proclaim 5 SG. Dosis penggunaannya sesuai dengan anjuran yang terdapat pada label kemasan.
 
Penyakit Busuk Daun (Phytoptora sp.).
Gejala serangan ditandai dengan bercak basah coklat kehitaman di daun. Bentuk bercak tidak beraturan, awalnya kecil, lalu melebar dan akhirnya busuk basah. Serangan akan semakin parah jika suhu dan kelembaban udara terlalu tinggi. Umumnya kondisiini terjadi ketika hujan sehari diikuti panas atau terik pada beberapa hari berikutnya. Agar tanaman tidak diserang, sebainya dilakukan pencegahan dengan melakukan sanitasi lahan dengan baik, selain itu juga hindari menanam pada musim hujan. Apabila menanam pada musim hujan, jarak tanam perlu dilebarkan menjadi 30 x 25 cm, dan selokan diperlebar agar sirkulasi air dan udara lancar. Namun bila sudah tampak gejala serangan, segera semprot dengan fungisida yang tepat yaitu Bion M 1/48 WP, Topsin M 70 WB dan Kocide 60 WDG. Dosis yang digunakan sesuai dengan anjuran yang ada pada label kemasan.

Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae).
Penyakit ini menyerang perakaran tanaman. Gejala serangan ditunjukkan dengan tanaman tampak layu hanya pada siang hari yang cerah dan panas. Sebaliknya, pada pagi hari kondisi tanaman segar. Pertumbuhan tanaman yang terserang penyakit ini akan terhambat. Apabila tanaman dicabut, akan tampak benjolan-benjolan besar seperti kanker di perakarannya. Jika tingkat serangannya sudah parah, tanaman sama sekali tidak bisa berproduksi. Pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan a) menghindari menanam di lahan bekas tanaman sawi caisim dan pakcoy (brokoli, bunga kol, kol, sawi putih, dan kailan) yang terindikasi serangan pennyakit ini; b) melakukan pergiliran tanaman, terutama dengan jagung dan kacang-kacangan untuk memutus rantai hidup fungi penyebab penyakit ini; c) penggunaan teknologi EMP dikombinasi dengan pengapuran tanah (untuk menaikkan pH tanah). Namun bila tanaman sudah terserang penyakit ini, seharusnya dilakukan pemberantasan. Akan tetapi sampai saat ini belum ditemukan fungisida untuk memberantas penyakit akar gada, khususnya setelah tanaman terserang. Dengan demikian hal yang perlu diperhatikan adalah melakukan pengawasan dan pencegahan secara ketat agar usaha tani sawi caisim dan pakcoy berhasil.




BEBERAPA GAMBAR CONTOH GAMBAR CARA PENANAMAN POK COY :

Sistem penanaman dengan polibak dan memakai trap susun adalah cara yang lebih efektif untuk mencengah serangan hama bekicot di musim hujan, sebenarnya sudah ada moluskisida akan tetapi tidak akan efektif sepenuhnya.

Budidaya Pok Coy disamping rumah


   


Model penanaman dengan trap

Panen dan Pasca Panen
Sawi Caisim dan Pakcoy sudah bisa dipanen pada umur 30 -35 HST, tergantung pada ketinggian tempat penanaman. Semakin tinggi tempat penanaman, umur panen akan bertambah. Potong caisim dan pakcoy di pangkal batangnya dengan menggunakan pisau tajam, lalu kumpulkan hasil panen di tempat pencucian. Setelah terkumpul, hasil panen dicuci dan dibersihkan dari bekas-bekas tanah sambil mengupas daun dan tangkai yang tua, kuning, berwarna, dan rusak. Tiriskan di rak-rak yang ditempatkan di ruangan yang teduh. Untuk sawi caisim dan pakcoy yang akan dijual ke supermarket perlu dikemas dengan cara mengikatnya dengan menggunakan label isolasi. Berat setiap kemasan sekitar 250-300 gr. Susun hasil kemasan secara rapi di dalam boks plastik untuk selanjutnya dikirim ke supermarket. Sedangkan untuk sayuran yang akan dijual di pasar tradisional, sayuran tidak perlu dikemas melainkan cukup dicurah saja asalkan kondisinya masih segar dan tidak rusak.


Di bawah ini adalah beberapa contoh hasil panen Pok Coy siap kemas.












2 komentar: